Wednesday, 7 September 2016
Cor Beton Adukan 1:2:3 / K-175
PERHITUNGAN COR BETON ADUKAN 1:2:3
Adukan perbandingan beton 1 : 2 : 3 Perbandingan Semen, Pasir dan Batu Split/Kerikil 1 : 2 : 3. Jadi
masing-masing jadi berapa volumenya ?
Pertama-tama kita harus mengetahui berapa bagian masing-masing item.
- Semen : 1/6
- Pasir : 2/6
- Batu Split : 3/6
Jadi,
Semen mempunyai bagian 1/6 dari 1 m3 beton = 0,167 m3
Pasir mempunyai bagian 2/6 dari 1 m3 beton = 0,333 m3
Batu Split/Kerikil mempunyai bagian 3/6 dari 1 m3 beton= 0,5 m3.
Sekarang untuk pelaksanaannya bagaimana cara yang mudah untuk membuat adukan beton sesuai dengan takaran tadi.Pemisalan dalam membuat takaran. Takaran ini mengacu pada jumlah semen. Takaran biasanya dibuat dari kayu yang biasa disebut Dolak. Dolak ini dibuat sesuai dengan ukuran 1 (satu) sak semen (persegi). Jadi Takarannya menjadi : Semen = 1 dolak, Pasir = 2 dolak dan Batu Split/Kerikil = 3 dolak.
Perencanaan duct beton mempunyai ukuran 3 x 5 m2 . Maka harus mengetahui volume duct beton yang akan di buat. Misalkan perencanaan dengan ketebalan 10 cm, maka volume beton yang dibutuhkan adalah 3 x 5 x 0,1 m3 = 1,5 m3.
Dari perbandingan beton tadi volume kebutuhan masing-masing material adalah :
Semen = 1/6 x 1,5 m3 = 0,25 m3 atau jika dikonversi dalam satuan sak semen = Volume Semen : Volume 1 sak semen (mis ukuran 1 sak semen 50 kg = 0,1 x 0,4 x 0,6 = 0,024 m3) = 0,25 : 0,024 = 10,416 sak semen @ 50 kg. Pasir = 2/6 x 1,5 m3 = 0,5 m3. Batu Split/ Kerikil = 3/6 x 1,5 m3 = 0,75 m3.
Untuk kekuatannya bagaimana ? Apakah adukan beton 1 : 2 : 3 memenuhi syarat untuk kebutuhan pelaksanaan konstruksi duct beton ?
Hal ini kembali pada metode pelaksanaan di lapangan/lokasi kerja, apakah dikerjakan sesuai dengan aturan teknis yang benar apakah tidak. Dan maka dari itu, apabila kita ingin mengetahui kualitas beton yang secara benar adalah beton yang akan kita buat harus diketahui terlebih dahulu mulai dari kualitas material yang dipakai, yang mana diolah di laboraturium sampai menjadi beton pun tetap dilakukan test beton (kubus beton) dan dibawa juga ke laboratorium apakah beton yang di buat tersebut memenuhi aturan yang ditetapkan SNI.
Untuk adukan beton 1 : 2 : 3 kurang lebih setara dengan Beton Mutu K-175 atau dengan kata lain mempunyai kuat tekan 175 kg / cm2, dimana cukup untuk memenuhi syarat kondisi kekuatan duct beton. Jika ingin menentukan kekuatan beton sesuai dengan SNI (Standard Nasional Indonesia) misal dengan adukan beton (site mix) dengan K-200 atau K-225 maka dapat mengacu pada Buku SNI tentang Komposisi Adukan Beton yang diterbitkan oleh Dinas PU.
Kelas dan Mutu Beton
Mengenal Kelas dan Mutu beton
Kelas dan Mutu Beton |
Kelas dan mutu beton mulai dari K-100 sampai K-500, dimana K= kekuatan tekan beton per cm2, angka 100 dan 500 menunjukan kg. Beton K-100 artinya mutu beton yang memiliki kekuatan tekan 100 kg/cm2. Mutu beton digolongkan ke dalam 3 kelas mutu, yaitu beton kelas I, beton kelas II, danbeton kelas III. Beton kelas I : K-100, K125, K-150, K-175, dan K-200 digunakan untuk bukan pekerjaan struktur. Beton Kelas II : K-225, K-250, dan K-275 digunakankan untuk pekerjaan struktur seperti lantai, jalan, pondasi, sloof, kolom, dll. Beton Kelas III : K-325, K-350, K-375, K450, dan K-500 adalah beton khusus, misalnya untuk balok dan lantai jembatan, landasan pesawat, dll.Mungkin Anda sering melihat Beton Ready Mixyang biasa dibawa oleh mobil tank beton ke proyek pembangunan, atau ke perumahan yang sedang membangun rumah 2 lantai, itu biasanya beton dengan mutu K-225, K250, atau K-275. Apabila Anda membangun rumah 2 lantai dengan menggunakan beton dengan mutu tersebut, yakin rumah anda akan kokoh. Sedangkan beton yang biasa kita buat dengan campuran 1 pc : 2 psr : 3 koral, itu setara dengan mutu beton K-200 ke bawah, itu pun tergantung kualitas pasir dan koral yang digunakan.
Kalau Anda akan membangun rumah 2 lantai dan ingin menggunakan mutu beton K-225atau K-275, tetapi rumah Anda tidak mungkin dapat dijangkau oleh kendaraan tank Ready Mix, maka solusinya Anda bisa membuat sendiri adukan beton mutu K-225 dan K-275. Untuk Tiang kolom, sloof, dan balok, sebaiknya menggunakan K-275, sedangkan untuk lantai bisa menggunakan K-225.
Cara membuat beton dengan mutu tersebut Anda harus memilih bahan pasir beton ayak yang berkualitas tanpa kandungan tanah/lumpur, cara mengetesnya dengan menggenggam pasir, pasir yang bagus akan berbunyi kemeresek akibat gesekan pasir tetrsebut. Kemudian Anda mencelupkan pasir ke dalam ember lalu disiram air, apabila airnya berwarna coklat artinya mengandung tanah. Untuk memilih koral yang baik dan berkualitas ukuran 2/3, cirinya yaitu pecahan batu-nya yang keras. Untuk semen sudah standard SNI, merek apapun sama saja. Kualitas bahan-bahan tersebut sangat menentukan kualitas beton yang kita buat.
Cara membuat beton dengan mutu tersebut Anda harus memilih bahan pasir beton ayak yang berkualitas tanpa kandungan tanah/lumpur, cara mengetesnya dengan menggenggam pasir, pasir yang bagus akan berbunyi kemeresek akibat gesekan pasir tetrsebut. Kemudian Anda mencelupkan pasir ke dalam ember lalu disiram air, apabila airnya berwarna coklat artinya mengandung tanah. Untuk memilih koral yang baik dan berkualitas ukuran 2/3, cirinya yaitu pecahan batu-nya yang keras. Untuk semen sudah standard SNI, merek apapun sama saja. Kualitas bahan-bahan tersebut sangat menentukan kualitas beton yang kita buat.
Komposisi campuran untuk membuat mutu beton K-225 dan K-275 adalah sebagai berikut :
1 M3 Beton Mutu K-225 memerlukan bahan material, sbb:
- 7.76 Zak Semen Portland (@ 50 Kg)
- 0.65 M3 Pasir Beton
- 0.65 M3 Koral Beton 2/3
- 215 ltr Air
1 M3 Beton Mutu K-275 memerlukan bahan material, sbb:
- 8 Zak Semen Portland (@ 50 kg)
- 0.4 M3 Pasir Beton
- 0.82 M3 Koral Beton 2/3
- 215 Ltr Air
Label:
Cor Beton Adukan 1:2:3,
Mengenal Kelas dan Mutu Beton,
Mutu Beton fc (Mpa) dan Mutu Beton K (kg/cm2),
Perhitungan Pondasi Setempat / Telapak,
Tabel Mutu Beton K-100 s/d K-350
Lokasi:
Indonesia
Mutu Beton fc (Mpa) dan Mutu Beton K (kg/cm2)
Memahami Mutu Beton fc (Mpa) dan Mutu Beton K (kg/cm2)
Beton adalah bagian dari konstruksi yang dibuat dari campuran beberapa material sehingga mutunya
akan banyak tergantung kondisi material pembentuk ataupun pada proses pembuatannya.
Untuk itu kualitas bahan dan proses pelaksanaannya harus dikendalikan agar dicapai hasil yang optimal.
Mutu Beton fc'
Beton dengan mufu fc' 25 menyatakan kekuatan tekan minimum adalah 25 MPa pada umur beton 28 hari,
Mutu Beton fc'
Beton dengan mufu fc' 25 menyatakan kekuatan tekan minimum adalah 25 MPa pada umur beton 28 hari,
dengan menggunakan silinder beton diameter 15 cm, tinggi 30 cm.Mengacu pada standar
SNI 03-2847-2002 yang merujuk pada ACI (American Concrete Institute).
MPa = Mega Pascal ; 1 MPa = 1 N/mm2 = 10 kg/cm2.
Mutu Beton Karakteristik
Beton dengan mutu K-250 menyatakan kekuatan tekan karakteristik minimum adalah 250 kg/cm2
Mutu Beton Karakteristik
Beton dengan mutu K-250 menyatakan kekuatan tekan karakteristik minimum adalah 250 kg/cm2
pada umur beton 28 hari, dengan menggunakan kubus beton ukuran 15x15x15 cm.
Mengacu pada PBI 71 yang merujuk pada standar eropa lama
.Contoh :
K. 400, kekuatan tekan beton = 400 kg/cm2, dengan benda uji kubus 15 x 15 x 15
F’c = 40 MPa = kekuatan tekan beton = 40 Mpa, dengan benda uji silinder diameter 15 cm tinggi 30 cm
F’c = 40 MPa = kekuatan tekan beton = 40 Mpa, dengan benda uji silinder diameter 15 cm tinggi 30 cm
uji mutu beton |
Berikut tabel konversi dari mutu beton fc ke beton K.
Contoh :
1 MPa = 1 N/mm2 = 10 kg/cm2
fc. 5 Mpa setara dengan = (5x10) / 0,83 = 50 / 0,83 = 60,24 kg/cm2
tabel konversi mutu beton |
note :
Nilai praktis untuk padanan mutu beton antara PBI dan SNI
( jika ditetapkan secara khusus oleh Konsultan Desain )
Nilai praktis untuk padanan mutu beton antara PBI dan SNI
- Faktor konversi benda uji kubus ke silinder = 0,83
- Konversi satuan Mpa ke kg/cm2 ; 1 MPa = 1 N/mm2 = 10 kg/cm2
( jika ditetapkan secara khusus oleh Konsultan Desain )
Contoh :
1 MPa = 1 N/mm2 = 10 kg/cm2
fc. 5 Mpa setara dengan = (5x10) / 0,83 = 50 / 0,83 = 60,24 kg/cm2
K. 100 kg/cm2 setara dengan = (100/10) x 0.83 = 10 x 0,83 = 8,3 Mpa
( cara praktis )
Fc’=(0,76+0,2 log (fck/15) fck
1. K.300 = 300 x 0,098 = 29,4 MPa
2. K.300 = (0,76 + (0,2xlog(29,4/15)))x29,4 = 24,06 MPa
tabel diatas merupakan contoh yang bisa dijadikan sebagai acuan dalam menentukan mutu
beton dalam pelaksanaan terkait dengan pemahaman antara Kualitas Beton dengan fc ( Mpa )
dan K ( kg/cm2 ).
Untuk mengetahui kepastian komposisi campuran dan kualitas yang diinginkan bisa dilakukan
uji laboratorium Mix Design ( penyelidikan material ) serta melakukan slump tes
tabel slump test beton |
Penentuan nilai Fc’ bisa juga didasarkan pada hasil pengujian pada nilai fck yang
didapat dari hasil uji tekan benda uji kubus bersisi 150 mm.
Dalam hal ini fc’ didapat dari perhitungan konversi berikut ini :
Fc’=(0,76+0,2 log (fck/15) fck
Atau perbandingan kedua benda uji ini, untuk kebutuhan praktis bisa diambil
berkisar 0,83 (sebagaimana penjelasan diatas).
Contoh :
K.300 (kg/cm2) ------> MPa. Dengan mengalikan 0,098 ==> fck = 300 x 0,098 = 29,4 MPa
Konversi K ke Fc sebagai berikut :
Fc’=(0,76+0,2 log (fck/15) fck
K 300 = 300 kg/cm2 = ............MPa ;
1 MPa = (100/9,81) kg/cm2 ; gravitasi = 9.81 m/s2
1. K.300 = 300 x 0,098 = 29,4 MPa
2. K.300 = (0,76 + (0,2xlog(29,4/15)))x29,4 = 24,06 MPa
terima kasih ..
semoga bermanfaat ....
Mengetahui Berat Jenis Bahan Bangunan
BERAT JENIS BAHAN BANGUNAN
TABEL MUTU BETON | |||||||||
Mutu Beton | Semen (kg) | Pasir (kg) | Kerikil (kg) | Air (liter) | w/c ratio | ||||
7,4 | Mpa | K- | 100 | 247 | 869 | 999 | 215 | 0,87 | |
9,8 | Mpa | K- | 125 | 276 | 828 | 1012 | 215 | 0,78 | |
12,2 | Mpa | K- | 150 | 299 | 799 | 1017 | 215 | 0,72 | |
14,5 | Mpa | K- | 175 | 326 | 760 | 1029 | 215 | 0,66 | |
16,9 | Mpa | K- | 200 | 352 | 731 | 1031 | 215 | 0,61 | |
19,3 | Mpa | K- | 225 | 371 | 698 | 1047 | 215 | 0,58 | |
21,7 | Mpa | K- | 250 | 384 | 692 | 1039 | 215 | 0,56 | |
24,0 | Mpa | K- | 275 | 406 | 684 | 1026 | 215 | 0,53 | |
26,4 | Mpa | K- | 300 | 413 | 681 | 1021 | 215 | 0,52 | |
28,8 | Mpa | K- | 325 | 439 | 670 | 1006 | 215 | 0,49 | |
31,2 | Mpa | K- | 350 | 448 | 667 | 1000 | 215 | 0,48 | |
Referensi Tabel : | |||||||||
SNI DT - 91 - 0008 - 2007 Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Beton Oleh Dept. Pekerjaan Umum | |||||||||
Written by : http://www.indragandhi71.com // indragandhi71@gmail.com //"Tabel Mutu Beton" | |||||||||
Untuk mendapatkan 1 M3 beton, perbandingan volume :
1 Semen : 2 Pasir 3 : Agregat Kasar , adalah sbb ;
Berat jenis bahan
- Semen = 3100 kg/m3
- Pasir = 2600 kg/m3
- Agregat kasar = 2600 kg/m3
- Air = 1000 kg/m3
Berat jenis beton segar : 2325 kg/m3 (berat jenis rata-rata bahan)
Volume tiap bahan per-1m3 beton :
- Semen : 1 / 6,5 = 0,15 m3
- Pasir : 2 / 6,5 = 0,31 m3
- Agregat kasar : 3 / 6,5 = 0,46 m3
- Air : 0,5 / 6,5 = 0,08 m3
Berat tiap bahan yang dibutuhkan per-1m3 beton :
- Semen : 0,15 m3 x 2325 kg/m3 (berat jenis beton segar) = 358 kg
- Pasir : 0,31 m3 x 2325 kg/m3 (berat jenis beton segar) = 715 kg
- Agregat kasar : 0,46 m3 x 2325 kg/m3 (berat jenis beton segar) = 1073 kg
- Air : 0,08 m3 x 2325 kg/m3 (berat jenis beton segar) = 179 kg
Mengacu padaPeraturan Beton Indonesia (SNI 7394 - 2008) mutu beton K-225 untuk per 1M3 :
PC = 371 kg
PB = 698 kg
KR = 1047 kg
Dengan berat jenis :
PC = 1250 kg/m3
PB = 1400 kg/m3
KR = 1047 kg/m3
Untuk volume campuran berdasarkan berat jenis
PC = 371 / 1250 = 0,2968 m3
PB = 698 / 1400 = 0,4966 m3
KR = 1047 / 1350 = 0.7755 m3
Perbandingan volume K-225
PC : PB : KR = 1 : 1,6 : 2,6
Untuk dolak atau ukuran volume semen 1 zak = 0,04 m3 diakulmulasikan dari perhitungan
1 m3 beton dibutuhkan 371 kg semen.
> 1 zak semen = 50 kg
= 371 / 50 = 7,42 x campuran
sedanghkan 1 m3 adukan dibutuhkan semen = 0,2968 m3
Maka :
1 kali adukan itu dibutuhkan semen = 0,2968 / 7,42 = 0,04 m3
================================================================
Semoga materi singkat ini dapat membantu temen-temen yang belum memahami atau yang sudah lupa akan perhitungan tersebut.
Terima kasih atas partisipasinya dan mohon maaf jika ada penulisan yang kurang akurat.
Written by Indra Gandhi ST / http:www.indragandhi71.com / Email : indragandhi@gmail.com.
PostTittle ; Mengetahui Berat Jenis Bahan Bangunan
From Blogger : ilmutehniksipil.blogspot.com
================================================================
Menghitung Konversi Besi Tulangan Ke Wiremesh
Menghitung konversi besi tulangan ke wiremesh
Pada kesempatan
ini saya akan berbagi pengetahuan tentang cara menghitung konversi besi
tulangan biasa diganti dengan tulangan wiremesh. Wiremesh adalah besi tulangan
yang sudah dirangkai di pabrik dalam bentuk lembaran atau roll.
Tulangan-tulangan tersebut dirangkai secara verikal dan horizontal sehingga
membentuk jaring-jaring.
Saat ini sudah
banyak diterapkan penggunaan besi tulangan wiremesh pada pelat lantai. Hal ini
dikarenakan besi wiremesh mempunyai beberapa keunggulan dibanding penggunaan
besi tulangan konvensional antara lain adalah pemasangan lebih cepat karena
tidak perlu merangkai besi di lapangan, kekakuannya terjaga karena penyambungan
antar besi tulangan dengan las. Pada beberapa proyek sering kali ada perubahan
dari tulangan biasa menjadi tulangan wiremesh sehingga sebagai kontraktor harus
menghitung kembali kebutuhan tulangan wiremesh untuk pelat lantai.
Menghitung
konversi besi tulangan wiremesh dapat dilakukan dengan mudah karena hanya
menghitung luas tulangan dan diganti dengan luas tulangan wiremesh. Acuan dalam
menghitung luas tulangan wiremesh menggunakan tabel berat jenis wiremesh pada
artikel berjudul Daftar spesifikasi tulangan wiremesh. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk
menghitung konversi besi tulangan wiremesh dengan mudah.
Contoh.
Pada pelat
lantai suatu bangunan menggunakan tulangan diameter D10-150 baik arah x maupun
y. Berapa ukuran tulangan wiremesh yang digunakan untuk menggantikan tulangan
tersebut?
jawab:
Tulangan
konvensional : D10-150
Mutu baja
tulangan ulir/deformasian fyd : 4000 kg/cm2
Mutu baja besi
wiremesh fyw : 5000 kg/cm2
Luas tulangan
konvensional :
= 1/4 x 3.14 x D^2 x 1000/Jarak
= 1/4 x 3.14 x 10^2 x 1000/150 =
523.6 mm2
Luas tulangan
wiremesh yang dibutuhkan :
= As x (Fyd/Fyw)
= 523.6 x
(4000/5000)
= 418.88 mm2
Trial
menggunakan tulangan wiremesh M9-150 = As W
= 1/4x 3.14 x D^2 x 1000/jarak
=
424.12 mm2
*** Kontrol ***
Maka As w >
As dibutuhkan = Aman
Jadi dapat
diambil kesimpulan bahwa penggunaan tulangan konvensional D10-150 dapat diganti
dengan wiremesh M9-150.
================================================================
*** http://www.ilmutehniksipil.blogspot.com/http://www.indragandhi71.com ***
================================================================
Subscribe to:
Posts (Atom)