Monday, 22 February 2016

Tekanan Tanah Lateral - Retaining Wall - Part2

TEKANAN TANAH LATERAL
                       (Retaining Wall)

Tekanan tanah lateral adalah gaya yang ditimbulkan oleh akibat dorongan tanah di belakang struktur penahan tanah. Besarnya tanah lateral sangat dipengaruhi  oleh perubahan letak dari dinding penahan tanah dan sifat tanahnya. Tekanan tanah lateral yang terjadi dibedakan atas 3 keadaan , yakni :
Lateral earth pressure is the force created by the crash into the ground behind a retaining structure. The amount of lateral soil is strongly influenced by changes in the location of the retaining wall and soil properties. Lateral earth pressure that occurs distinguished on three situation, namely:
  • Tekanan tanah pada keadaan diam.\ (Soil pressure at rest).
Tekanan tanah ini akan terjadi dan bekerja pada suatu retainig wall apabila retaining wall tersebut sama sekali tidak bisa bergerak di dalam tanah. Hal ini dinyatakan dalam persamaan : 
The ground pressure will occur and work on a retaining wall. If the retaining wall simply could not move in the soil. It is expressed in the equation:
P =  K x  γ  x H 
Di mana (in which) :
γ    :   Berat volume tanah (Heavy soil volume)
K  :   Koefisien tekanan tanah pada keadaan diam (The coefficient of earth pressure at rest)
  • Tekanan tanah aktif (Active earth pressure)
Tekanan tanah aktif akan terjadi dan bekerja pada suatu retaining wall apabila retaining wall tersebut harus menahan lomgsornya tanah. Dengan kata lain tekanan tanah aktif dapat terjadi apabila retaining wall bergerak menjahui tanah. Hal ini dinyatakan dalam persamaan : 
Active earth pressure will occur and work on a retaining wall when the retaining wall to hold lomgsornya ground. In other words, active earth pressure can occur when moving menjahui soil retaining wall. It is expressed in the equation:
Pa  =  Ka  x  γ  x H
 Di mana :
 Ka  :   Koefisien tekanan tanah aktif.
  • Tekanan tanah pasif (Passive earth pressure)
Tekanan tanah pasif akan terjadi dan bekerja pada suatu retaining wall apabila tanah tersebut harus menahan bergeraknya retaining wall , tau dengan kata lain tekanan tanh pasif akan terjadi apabila dinding didorong menuju tanah. Hal ini dinyatakan dalam persamaan :  
Passive earth pressure will occur and work on a retaining wall when the land must resist the movement of the retaining wall, tau in other words passive tanh pressure will occur if the wall is driven towards the land. It is expressed in the equation: 
 Pρ  =  Kρ  x  γ  x H
 Di mana (In which): 
Kρ   :   Koefisien tekanan tanah pasif (The coefficient of passive earth pressure)
Adapun teori lain yang mengalaisa tentang tekanan tanah lateral yaitu teori Rankine.
Menurut teori rankine, analisa tekanan tanah lateral ditinjau pada kondiasi keseimbangan plastis, yaitu saat masa tanah pada kondisi tepat akan ruintuh ( Rankine, 1857 ).
Tanah dianggap tidak berkohesi yang homogen dan isotropis yang terbentuk pada ruangan semi tak ter hingga dengan permukaan horisontal dan dinding vertikal berupa dinding yang licin dan sempurna.
As for the other theories about lateral earth pressure mengalaisa ie Rankine theory.
According to the theory rankine, analysis of lateral earth pressure balance condition is reviewed on plastic, which is currently on the ground past the right conditions will collapse (Rankine, 1857).
Soil is considered non cohesion homogeneous and isotropic formed on the room semi unrivaled until the surface of the horizontal and vertical wall a wall of slick and perfect.

Dalam teori ini , kondisi koefisien tekanan aktif persamaannya adalah sebagai berikut (In this theory, the condition of active pressure coefficient equation is as follows) :
Ka       =   tan² (45 - f⁄2)    ,  b  = 0
Palb  =  0,5' ( g' H²K)
kondisi koefisien tekanan pasif persamaannya adalah (the condition of the equation is a passive pressure coefficient) :
Kρ       =   tan² (45 - Φ⁄2)    ,  β  = 0
Pρlb  =  0,5  ( γ x H² x Kρ )
Keterangan (Remarks) :
Ka        :  Koefisien tekanan aktif (The coefficient of active pressure)
Kρ           :  Koefisien tekanan pasif (The coefficient of passive pressure)
Palb   :  Tekanan horisontal aktif (Horizontal active pressure) (t/m)
Pρlb   :  Tekanan horisontal pasif  (Horzontal passive pressure) (t/m)
β  =  0   :  Kemiringan di atas tanah (The slope on the ground)
H          :  Tinggi dinding (High wall) (m)
 Φ         :  Sudut geser dalam tanah (Angle shear in the soil)
 γ       :  Berat volume tanah (Heavy volume of soil) (t/m³)
Setelah diperoleh tekanan tanah (horisontal aktif dan pasif) , kita lakukan pengecekan terhadap stabilitas dinding penahan tersebut dari bahaya Geser , Guling , dan daya dukung tanah yang bersangkutan supaya jangan sampai terlampaui.
Having gained ground pressure (horizontal active and passive), we do check on the stability of the retaining wall of the danger Scroll, Bolsters, and the carrying capacity of the land in question in order not to be exceeded.


Pengaruh Terhadap Beban Merata
Persamaannya adalah sebagai berikut :
Palb  =   ( Ka  x  q  x  H )  +  ( 1/2 Ka  x  γ x  H²  )
Dimana :
q       :   Beban merata
Pengaruh Air Tanah
Bagian atas mukan air tanah, dapat berubah tanah saturated  atau tanah timbunan, tergantung jenis tanahnya sehingga berat janisnya dapat  g (berat jenis tanah timbunan) atau gsat (berat jenis tanah saturated). Tanah di bawah muka air tanah akan menjadi tanah rendam dengan berat jenis tanah terendam.

Pengaruh Tanah Fisik yang Berbeda
Jika tanah di belakang dinding penahan terdiri beberapa lapisan tanah yang berbeda, persamaannya adalah :
  • Palb  =   Pengaruh air lapisan 1 di belakang dinding setinggi H
                  Palb 1  =  1/2 Ka₁  x  γ₁  x  H
  • Palb 2    =    Sebagai beban terbagi rata dengan  q  =  Hx γ
                  Palb 2  =  q x  Ka₂  x H₂ 
  • Palb 3    =   Pengaruh air lapisan 2 di belakang dinding setinggi H²
                  Palb 3  =  1/2 Ka  x  γ  x  H²
Pengaruh Kohesi Terhadap Tekanan Tanah
Kohesi akan mempengaruhi tekanan tanah aktif dan menambah tekanan tanah pasif (jadi menmbabah stabilitas). Persamaannya adalah sebagai berikut :
  • Tanpa Kohesi
                      P¹    =  1/2 H ² x  γ  x  Ka
  • Dengan Kohesi
                       Pa      =  P  -  P" 
Dimana :                                    
           P" =  2  x  H  x  c  x  Ka

Jadi kohesi akan mengurangi tekanan tanah aktif sebesar :
           2  x  H  x  c  x  Ka
Adapun pengaruh lain yang akan kita bahas di materi akan kita lanjutkan posting ini pada label berikutnya.

Artikel terkait :
Retaining Wall - Part 3
1. Pengaruh Terhadap Beban Merata
2. Pengaruh Air Tanah
3. Pengaruh Tanah dengan Karesteristik Fisik yang Berbeda
4. Pengaruh Kohesi Terhadap tekanan Tanah
Untuk membaca artikel di atas, silakan klik disini


Terima kasih atas kunjungannya, semoga bermanfaat.
These articles written by Indra gandhi ST.
---------- o0o ----------

No comments:

Post a Comment